Pendidikan Lingkungan Hidup


7 Pilar Konservasi

1.      Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal
Konsep arsitektur hijau lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Efek bagi kita adalah suasana yang sejuk saat berjalan ke kampus, sayangnya daerah hijau yang rimbun tidak terlihat di jalanan FIP menuju FT.
Fungsi transportasi hijau adalah mereduksi pergerakan kendaraan mesin berbahan bakar fosil di kawasan kampus. Hal ini mengurasi polusi udara disekitar kampus, namun saat pembangunan seperti ini menjadikan kampus sebagai jalan raya pada umumnya.

2.      Biodiversitas
Memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi.  Hal ini mengingatkan kita agar peduli kepada lingkungan dan melindungi
habitat makhluk hidup lain.

3.      Energi Bersih
Penggunaan teknologi energi yang efisien dengan budaya hemat energi.

4.      Kader Konservasi
Civitas Akademika yang mampu melanjutkan program konservasi diruang lingkup pekerjaannya kelak. Hal ini menjadi bahan pembelajaran untuk mencintai lingkungan disekitar.

5.      Paperless (Kebijakan Nir Kertas)
Program untuk meminimalisir penggunaan kertas, sebagai penggantinya dengan kecanggihan IT saat ini. Namun terkadang tidak semua wifi dikelas dapat digunakan.

6.      Pengolahan Limbah
Mengolah sampah daun menjadi komposting dan selanjutnya dapat digunakan sebagai pupuk organik. Sayangnya, tong sampah hanya berada di lantai bawah saja. Jadi jika ada yang membawa bungkus makanan sampai ke lantai 3, mereka harus turun atau bahkan membuang sampah itu di sela-sela kursi.

7.      Seni Budaya

Tetap melestarikan etika dan budaya asli Indonesia di jaman yang serba modern ini. Sebagai pembawa adat istiadat budaya timur, kita wajib melestarikan etika yang telah diajarkan nenek moyang kita terdahulu. Etika yang telah diajarkan hampir punah dan tergeser oleh perubahan jaman. 

Komentar

Postingan Populer