Anggep Aja OSPEK

Part Two

Selang satu minggu, kami jurusan IKM, Ilmu Kesehatan Masyarakat mendapat giliran untuk ospek Jurusan. Acara ini dinamai SIKLUS, istilahnya malam keakraban gitulah. Disini kami mendapat temen baru lagi, senangnya, kelompokku bisa langsung berbaur, entah itu yang ikut TM, maupun enggak. kami bisa dianggap kompak, dalam hal ngeksis, penugasan, tidur, dan celelekan. Kamipun mendapat pendamping yang seperti sebaya gitu sama kami, namanya mas Wawan. Kesan pertama beliau *cieileh* menjadi pendamping kami yaitu grogian dan bingungan, entah bagaimana kelanjutannya.

Hari pertama, kita ada materi, letaknya di lab.prof Sugidjono. Karena baru hari pertama, semua barang kita diletakkan disamping dari barisan namun jauh, istilah kerennya deket pintu utama lah. Dari mulai jam satu siang kita masuk dan duduk, lalu dikenalin dosen dan karyawan jurusan IKM. Sudah seperti itu lalu malemnya ada pentas seni per tiga kelompok, awalnya aku masuk kelompok 9, lalu kami bergabung dengan kelompok 7 dan 8 untuk menampilkan musikalisasi puisi. sudah seperti itu lalu kami disuruh tidur, ingin rasanya cepet-cepet hari ketiga. ini foto diambil setelah kita makan pagi, hari kedua.


Hari kedua, ini beneran full materi. Dari pagi kita bangun mulai jam 3 pagi untuk mandi, tapi air mati semua dan antri dimana-mana. Aku dan linda akhirnya mandi diatas, di lantai dua, tanpa ada penerangan. untungnya masih terlihat mana gayung dan mana air. Akibat bangun sepagi itu, hasilnya saat penyampaian materi aku mulai kantuk, merem, melek, dan hampir tertidur. rasanya gerah banget seharian duduk lesehan sampe malem, sebelum makan, ada perkenalan dari seluruh panitia, baik HIMA maupun pendampingnya. Karena saking ngantuknya, semua yang diperkenalkan ga ada yang kudengerin, masuk telinga kanan lalu bablas entah kemana. Tapi suatu ketika ada satu yang menarik perhatian, ada kakaknya yang mirip sama temen osisku, jago IT, potongan rambutnya juga, namanya pun sama. Mas Fahmi, mas-mas terkalem se HIMA IKM. hanya itu yang kutau dari sekian banyak anggota HIMA lainnya. :D tapi saat waktu menunjukkan pukul 9.30 pm kami digiring menuju lapangan softball dan disana telah terjajar lilin lilin membentuk lingkaran sesuai jumlah kelompok kami

disana kami disuruh pegang kembang api panjang satu per satu dan menyalakannya seraya berdoa, bahwa kita akan sukses kedepannya. sayangnya moment itu gak diabadikan karena kamera bagus tak memiliki cukup baterai untuk survive. diatas kami disuguhi mercon tahun baru yang sebegitu banyaknya, yang memekikkan telinga serta mata, namun keren jika dirasakan bersama-sama.

Dini hari, tepatnya pukul 3 pagi. Kami semua dibangunkan untuk dibintal, senangnya saat pembintalan gak ada kata-kata kotor dan kekerasan fisik dari kakak-kakanya hanya sanya kritikan tajam dan pedas selalu dihujamkan ke kami, tujuannya supaya kami gak manja, karena kami sudah mahasiswa. Setelah kakak-kakaknya tau kami cukup kedinginan, mereka menggiring kami ke sebuah ruangan, ternyata kami akan melakukan renungan. Ya, istilah kerennya ESQ lah. kegiatan tersebut terhenti setelah ada salah satu dari kami yang gak kuat sampai sesak nafas.

Pagi harinya kita senam, iyalah senam, kan fakultas kita keolahragaan, jadi harus ada gerak-geraknya dong. Tapi gerakan senamnya lucu :D, ini hari ketiga. Hari yang ditunggu-tunggu untuk outbond, dan pulang kerumah. Sebelum berangkat, seperti biasaaa kita ngeksis duluuu ^o^9

Setelah cukup ngeksisnya, kita cuuus ke Tinjomoyo. Kita naik bus VVVIP berkapasitas tiga kelompok dimana satu kelompok terdiri dai 10-12 orang dan tanpa atap serta berdiri, kalian tau apa? Bus Way? Kemahalen, Becak? Kekecilan, Truk? Ya ya benar, kita bagaikan sapi-sapi yang akan diantar ke pekarangan masyarakat. Tapi serunya itu loh, sampe disiniii *nunjuk idung*, perjalanan ke Tinjomoyo bagaikan outbond. Belok lurus naik, lurus naik turun belok, pelan banter naik, maklumlah kawasan kita ada di pegunungan, jadi ya seperti itu jalannya. Ditambah lagi suasana di dalem truk yang menggelora suaranya, maklum lagi lah, anak IKM itu kan kebanyakan cewek, jadi setiap ada yang bikin kaget yaudah pasti teriak -__- sampai disana kukira kita langsung berangkat, taunya masih ngetem. Jalannya satu kelompok-satu kelompok, dengan adanya kuis. Meskipun kelompokku itu terheboh menurut kami sendiri, tapi kami bukan yang pertama melakukan perjalanan. Hingga akhirnya mas Wawan yang baik hati memenangkan pertandingan antar pendamping sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan. Saat perjalanan, barang yang berat dibawain tuh sama mas wawan, padahal pendamping lain ga kaya gitu loooh, kita ga minta juga. Beliau yang maksa, terus kita dibeliin the 3 botol, ya Allah, baik hati banget meskipun bingungan. Sampe-sampe kakak HIMA heran, mau-maunya dia bawain tas adek kelas.

Pos pertama

Pada pos kali ini kami disuruh menyanyikan yel-yel, kalian tau? yel-yel yang kami nyanyikan hari itu baru aja jadi sesaat ketika kita tiba di pos satu. Hebat ga? Biasa aja ya? -____- lalu kami disuruh memperkenalkan diri dan ditanyai apakah kami telah mengenal pendamping? (mas wawan), telah mengenal satu sama lain? atau kakak yang ada didepan kami, dengan serentak kami menjawab ada mbak tri septa di depan situ. satunya lagii, tik tok tik tok gak ada yang tau. Aku ngerasa familiar sama wajah kakak yang satu ini, emmm aku diem sih pada saat itu, coba inget-inget, fir….firman? bukan bukan, dia kan yang mirip temenku itu sapa namanya, ctiiing. Mas Fahmi, dengan segera dia menatap kearahku dan menyuruhku mengulang namanya. Jdag jdig jdug cool banget meeen, orangnya emang agak judes ya, dulu waktu pengisian KRS di rombelku juga dia yang ngajarin. Jutek tapi kalem tapi ganteng sumpah :D disini kita dikasih permainan menyusun batu menjadi menara, yahhh langsung keinget gethek deh :o mas fahmi menyuruh kami untuk berdiskusi siapa yang jadi leader pengarah pembuat menara. Temen-temen menunjukku dan dengan segera mereka menutup mata dengan slayer sembari mencari tiga batu untuk disusun. setelah itu kita semua berkumpul di tempat yang lumayan datar dan langsung meletakkan batu-batu itu ke tengah, dengan semampuku dan sepengawuranku aku arahkan mereka untuk langsung menumpuk batu-batu itu hingga setelah mereka membuka mata, kita semua telah gagal membentuk menara dan berhasil membentuk goa hah hah. Setelah itu kami disuruh minum air oralit dan ternyata aku kebagian yang terakhir, yasudah dengan terpaksa aku minum setengah oralit itu karena temen-temen lain hanya minum sedikit huaaaa. Mabuk deeek?

Pos kedua

Seperti pos pertama, kita disuruh yel-yel tapi tidak perkenalan. Di pos ini kita melewati jembatan yang buaguuuus buangeeeet, Cuma itu doang ternyata, nyanyi yel-yel, terus isi ulang air minum, terus foto, udah jadi di pos ini bisa dibilang pos numpang lewat doang :/ ini foto kita :3



Pos ketiga

Sampai di pos ketiga, kami nunggu lagi kelompok sebelum nya yang masih pada berjuang. Daripada nunggu kelamaan, mending kita ngeksis dulu

setelah itu giliran kami yang berjuang, disini ada jaring laba-laba 5 dari kita harus bisa melewati jarring itu tanpa tersentuh dalam waktu 5 menit, sasaran pertama, Endang, anak terempong di kelompok kita, dengan seluruh kemampuan kita, dia digendong dan dimasukkan ke salah satu lubang jarring itu kemudian berhasil, kedua si Nining, dia juga diangkat tuh, ketiga si Elok buat mbrobos di lubang bawah, kemudian si Esti dan terakhir si Linda. Kami berhasil melewatinya dan kamipun ngeksis lagi di depan jaring
  

 saat perjalanan, tentulah kami kecapean, biar ga capek, kita harus dan wajib ngeksis, ini nih muka lelah kami

Pos keempat

Permainan yang ditunggu-tunggu, kita nyebur ke sungai yang arusnya dereeeeees banget. ternyata udah ada 3 kelompok disana untuk battle dengan kami, permainannya gini, kita semua nyebur membentang ke sungai itu, dari ujung pertama, endang diberi spons dan dicelupkan ke air, spons itu dilanturkan satu persatu menuju linda yang ada di ujung satunya lagi aku kebagian ditengah yuhuuuuuy di air yang begitu dalam dan deraaas segernyaa. Begitu seterusnya sampai 5 menit, tapi kelompok kami kalah, gapapa.

Pos kelima

Karena tadi gak nyanyi, di pos ini kita kebagian nyanyi yel-yel. sambil nunggu kedua kelompok tadi, kita ngeksis dulu

permainan disini adalah mencari tongkat, dimana ada dua pemain dari tiap kelompok. Satu pengarah, satu matanya ditutup slayer, kelompokku kalah lagi karena terlalu lugu. kalian tahu? slayer kelompok lain transparan, sedangkan kelompokku tertutup rapat, jelas lah kalah. Kita terlalu sportif apa kurang kreatif? biar Allah yang membalas hahah, lagian ini permainan kan? *menghibur diri*

Pos keenam

Ini pos terakhir, dimana kami diberi wejangan dan dimintai kritik dan saran oleh mas Icuk, ketua HIMA dan sekretarisnya. Kita semua duduk dan mengoceh sendiri-sendiri, mas Icuk layaknya guru PAUD yang sedang membimbing anak muridnya. iya emang sabar deh dia, dari cara bicaranya. yaudah, ini pos terakhir dan kita naik lagi untuk makan. Sampai ditempat, banyak korban outbond bergeletakan, dengan tikar yang mereka jereng untuk rebahan. Kita pun ikutan seraya pesta kebun, semua minuman sisa dikeluarkan, makanan dan snack dibuka, dan segernya lagi kita minum es dawet dibawah pepohonan rimbun sayangnya kita gak foto-foto karena capek. Setelah makan, kita pulang, ke kampus maksudnya, belum pulang ke rumah masing-masing. Terus kami dikumpulkan lagi di lapangan softball untuk penutupan SIKLUS, setelah penutupan gak langsung pulang. Tapi kita semua di giring untuk membuat suatu pola, mata kami ditutup dengan slayer lalu saat kita buka ternyata kami membuat lingkaran besar dimana ditengahnya ada satu anak yang sedang ulang tahun dan surat deskripsi kakak kelas dia dibacakan sama mba susi. udah gitu doang? lalu ada pengumuman pemenang dan seperti biasa, kelompokku tidak mendapatkan apa-apa. hanya saja diakhir acara kita semua tuker kado, dan diberi semangat sama kakak kakak HIMA dan pendamping. kita berjajar dan kakak-kakak berjalan untuk menyalami kita satu per satu. Akhir kata, akhir acara, kami memanggil mas wawan dengan lantang, saat semua kelompok bubar, saat panitia akan berkumpul. Saat mas wawan mnghampiri kami, teriakkan “Trima Kasih Mas Wawan” menggemparkan lapangan itu. Sungguh baiiiik banget, seharusnya mas wawan yang jadi pendamping terbaik, karena kita semua pengen pulang, kita minta sekali lagi foto bareng mas wawan. ini dia, :)

Komentar

Postingan Populer