Yogyakarta

Gak Bosen Pergi ke Jogja

          Pada segmen kali ini aku akan membahas tentang pengalamanku bersama temen-temen kelas baruku di X3 SMA 1 Boyolali. Seperti kelas-kelas yang lainnya kita merencanakan tour perpisahan kita ke …. Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebuah kota yang selalu ramai dikunjungi saat liburan tiba dan tak pernah merasa bosan untuk kembali berwisata kesana. Apapun yang akan kita lakukan harus mendasar dan berencana dengan utuh, maksudnya ini perpisahan kelas gan jadi menurut kita yaa sekali-sekali berwisata dan bermalam lah di Jogja. Perencanaan berwisata ini mm telah melalui beberapa tahap, yang pertama perundingan kelas, lalu persetujuan wali kelas, dan yang paling utama adalah ijin dari orang tua. Nah pengurus kelas membuat surat ijin dan ada kop suratnya loh, ini dia lambang kelas kita, hehehehe….

Keesokan hari setelah tahap-tahap terpenuhi, kamipun berangkat namun tak semuanya dapat mengikuti perpisahan kami, sepertinya ada 2 orang deh yang gak ikutan entah kenapa saya tak tahu. Kita berkumpul di depan sekolah, mm saat itu kita memakai bus yang dicarikan Arifah untuk kita. Alhamdulillah biayanya gak terlalu mahal untuk keseluruhannya, gilak ya Cuma ke Jogja aja pake nginep segala -___- satu persatu siswa berdatangan dengan menenteng tasnya yang terkesan gedhe itu, iyalah kan bermalam :D ada yang bawa tas 2 gede semua, ada yang bawa 3 karna yang 1 kecil. Kalo aku mah bawa 2 juga sih, mm gak gede-gede amat karna yang satunya tuh isinya jajanan semua :o ini dia kesibukan kita sebelum keberangkatan

Tetep ngeksis dong

Okee akhirnya kita berangkaat, nih dia kesibukan kita didalam bus

Tujuan pertama kita akan ke keraton Jogja. Pengalaman baru nih buat aku pergi ke keraton, keraton beneran ini bukan boongan. Perjalanannya ± 2,5 jam lah dari Boyolali ke Keraton. Sampai disana kita melihat-lihat barang-barang antic yang ada disana. Rame juga ya, banyak turis asing yang terlihat mondar-mandir disana. Untung ada tour guidenya loh, kalo enggak nyasar nih saudara. Luas baangeeet, sayangnya aku gak inget cerita tour guide nya saat kita muter-muter keraton, yang aku inget Cuma foto jam angka jawa ini,

Unik ya :3
Setelah puas melihat pesona keraton yang aamat megah, bersih, dan asri kita beranjak ke daerah gunung kidul untuk menuju pantai …. Apa yaa aku lupa namanya >o< ah mbuh lah pokoknya deket pantai baron sana itu, deketnya pantai sundak. Eitsss sampai lupa, sebelum ke pantai “itu” kita mampir ke sundak dulu nih buat makan siang, udah laper-lapernya nih. Tapi biasa lah sebelum makan kita ngeksis dulu :D




Yeeeah puas deh kita makan disana, makanannya enak, karena kita sedang lapar, kalau kita sedang tidak lapar bija jadi makanannya biasa aja, hal tersebut terjadi jika kita tidak lapar. Lain halnya jika kita lapar banget jadi yaaa makanannya terasa enak. Setelah itulah kita sampai di pantai “itu” yeee, pantainya terlihat segerrr banget karena belum banyak orang yang mengenal pantai ini. Semakin belum banyak orang tahu, semakin kita puas bermain air disana woooooohooooyyyyyyyyyy…..




Kini aku baru teringat pantai itu, adalaaaah Pantai Indrayanti huff setelah bertahun-tahun memikirkan nama pantai itu akhirnya aku menemukan namanya. Yup asyiknya mandi disana, sayangnya aku gak ikutan nyemplung, Cuma ikutan foto-foto aja, habis itu mereka mandi sebenarnya





Nih mukanya dah pada capek plus lapar kembali nih lihat, kita mau perjalanan ke penginapan kita. Dan disinilah petualanganku dan temen-temen yang mengikuti jejakku dimulai

Yupp akhirnya kita dapat makan malam juga pemirsaa, lihat tuh sop ayam pak min slurrrp bikin laper lagi ini akuh, pada setia kawan tuh rela belum dimakan soalnya aku belum dapet sotonya :3 melting

      Setelah wareg makan di sop pak min kita mau menikmati malioboro dimalam hari nih, biasanya kita belanja agak petang-petang gitu kaaan kalo pulang dari berwisata ke jogja? Lain halnya sama kita, kalo kit amah sengaja mau ke malioboro malam-malam gini. Bukan buat belana tau, tapi buat menikmati suasana malioboro pada malam hari. Awalnya kita (aku, intan, zidni, arifah, arinda, arumi) ditinggal sama rombongan yang lain untuk berjalan ke malioboro. Akhirnya aku mengambil langkah terdepan untuk mengawali jalan mereka. Kita sebenarnya diberikan kode sama bapak-bapak tukang becak, untuk melewati suatu jalan untuk sampai ke malioboro. Tapi aku melihat orang yang mengenakan jaket sama persis dengan jaket temenku berjalan lurus. Yasudahlah kuikuti apa yang kulihat itu, kurasa dan kita rasa kita telah berjalan cukuup jauh sampai kita tak menemukan malioboro lagi, sampailah kita di perempatan yang sebenarnya hampir dekat dengan malioboro. Namun kita tak menyadari itu, kita berhenti sejenak si intan kebelet pipis dan kita tak tahu harus pergi kemana, kita semua bingung, arifah mencoba menelfon teman yang lain, ternyata mereka telah sampai duluan


Mereka bilang harus menemukan orang-orang yang sedang mengamen di malioboro, yah kita gak tahulah orang kita belum nyampe ke malioboronya. Lalu si arumi dan zidni udah mulai capek buat jalan lagi, yaudahlah kita belum beranjak dari lampu merah tersebut, kita coba telfon banyak orang sampai sedikit demi sedikit baterai kita melemah – melemah – dan akhirnya habis, satu-satunya baterai yang masih awet adalah punyaku, dan kita semua menyarankan agar hp ku terjaga baik-baik agar nanti kita bisa dihubungi, menghubungi, atau yang lainnya. Kitapun berjalan kembali entah mau kemana. Setelah beralan cukup dekat kita mendengar suara alunan music pengamen yang disebutkan salah satu temanku tadi, ini dia

Yap kita telah mendapatkan pengamen itu dan kita segera menghubungi teman kita lagi. Namun ternyata, teman-teman kita yang sudah sedari tadi di sana ssampai belum menemukan kitapun pulang ke panginapan. Betapa kecewanya kita saat itu, marah, kesel, sebel, panik, capek, kebelet pipis. Rasanya kepengen banget orang-orang yang ada dipenginapan dibakar semuanya biar pada tau kalo kita sedang kesusahan *lebay. Dan kita berjalan lagi, mencoba mencari jalan pulang dan tak sedikitpun menikmati malioboro malam itu. Niatan awal kita musnah karena memang telah larut untuk mengikuti niatan kita semula. Kita berjalan, menuju jalanan yang mulai sepi, setiap gang tak ada orang lagi, satu-dua motor dan mobil sedikit berlalu lalang sampai akhirnya si intan sudah melupakan kebelet pipisnya dan kami menemukanposter yang dilukis didinding. Karena kecewa tak mendapatkan malioboro dimalam hari, akhirnya kita berfoto ria disana




Setelah itu kita menemukan bapak-bapak yang akan menutup bengkelnya malam itu, kita bertanya pada beliau dan nampaknya jawaban beliau belum memuaskan kami, ternyata penginapan yang kami tinggali tidak terkenal, sehingga bapak-bapak itupun nampaknya ragu untuk menjawab. Akhirnya dengan langkah yang sudah tak tertahan lagi kamipun berjalan sesuai petunjuk dari bapak-bapak tadi. Yasudahlah. Kami sampai didepan hotel terlihat banyak pengemudi becak sedang terlihat mengamati gerak gerik kami. Karena capek, kami tetap menghubungi teman-teman kami yang sebenernya sudah ada yang tertidur dan bersantai, semua orang kami hubungi tidak bisa. Akhirnya setelah cukup lama berdiam diri didepan hotel itu, kita bertanya pada pak tukang becak. Mereka tak mau member tahu tempat yang kami tanyakan dan lebih mempromosikan becaknya. Kita ngeyel karena tawaran pak becak itu mahal, becak malioboro 3000/1 becak sedangkan ini jadi 25000/3 becak. Karena hari sudah malem ya itu sekitar jam 11an, lalu badan udah capek, emosi, kata bapak itu penginapannya juga jauh banget yasudah kami diantar pak becak untuk ke penginapan. Dan ternyata setelah sampai di penginapan sebenarnya hanya dekat saja dari hotel yang kita sambangi tadi. Huff nyesel dah, tapi gapapalah yang penting ssampai tujuan. Ini nih si intan masih aja sempet foto saat mau turun

Sampai di penginapan bukannya kita disambut rasa kuwatir, eh malah dicuekin, gara-gara kunci kamar yang kubawa, terus aku gak pulang-pulang lagi. Helloooo, kita cari pertolongan kalian, kalian kemana woy?? Yang belum tidur tuh? Huh! Menyebalkan tingkat dewa. Akhirnya kita tidur dengan perasaan emosi. Terutama aku.
Waktu hampir esok, sekitar pukul 2 pagi aku dibangunkan lagi untuk ikutan gowes sama temen-temen, dengan langkah yang begitu malas dan capek aku ikutan sambil keluar pagar dengan hati-hati, yah karena pintu gerbang situ amat sangat berbunyi nyaring dan memekakkan telinga. Kita berjalan menuju tempat gowes yang ramai, saat berjalan ada pak polisi yang sedang patroli. Kita tanya sama pak polisi itu dimana tempat gowes yang dekat sini, ada sih tapi di alun alun utara, sedangkan kita kini berada di alun alun selatan. Kebayang gak kalo kita kesana  Cuma untuk gowes yang waktunya gak sebanding dengan perjuangan kita bolak-balik sini sana. Pak polisi menyarankan agar kita tak boleh kesana karena banyak orang yang mabuk-mabukan, apalagi kita bukan asli joga. Setelh berdebat cukup lama dengan pak polisi akhirnya kita pulang saja, dengan kekecewaan, inilah hasil kecewanya kami


Sebagian memilih tidur dan sebagian lagi memilih melek sampai pagi, aku memilih tidur namun terganggu dengan candaan mereka akhirnya aku ikut-ikutan gak bisa tidur sampai pagi. Inilah potret pemukiman warga dari penginapan kami












Setelah makan pagi, the boys langsung turun ke jalan

Inilah awal kita akan pulang dan menjadikan kenangan akan hal-hal yang sudah kita lakukan seharian kemarin. Musibah datang kembali, busnya mogok dan terpaksa kita menunggu, menunggu, hingga adzan dhuhur pun berkumandang, hari itu tepat sekali hari Jumat dan temen-temen cowok pada Jumatan dulu

Sampai mereka selesai sholat busnya masih dalam proses perbaikan, hingga kita terlalu enuh dan bosan untuk menunggu segera pulang, hasilnya begini nih saat kita nunggu









Setelah bosan dan lapar lagi, kita akhirnya pulang dengan makanan sisa yang masih kita bawa saat perjalanan kemarin, kita korsa deh biar gak lapar. Dan kita baru menyadari bahwa perpisahan ini memang perpisahan kita dengan teman kita tercinta. Dia akan melanjutkan studinya ke luar Jawa, esok dia akan berangkat dan hanya doa dan ucapan terima kasih yang kita sampaikan padanya.

Nur Endah










Intan dan Aku

Aku dan Endah

Komentar

Postingan Populer